Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan, dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. al-Insyirah : 6)

Monday, March 18, 2013

PENDIDIKAN BERBASIS LINGKUNGAN


PENDIDIKAN BERBASIS LINGKUNGAN

Manusia dengan akal fitrah yang dimilikinya, selalu melakukan pemahaman dan penafsiran terhadap lingkungannya guna dapat mengambil tindakan dan langkah yang dirasa tepat dan terbaik. Hal itu dilakukan dalam usaha manusia beradaptasi dengan alam, dengan sesuatu tujuan agar dapat tetap menjaga kelangsungan hidupnya dan memenuhi kebutuhannya, serta dapat hidup dengan lebih baik.
Sejak lahir manusia telah dibekali oleh Allah SWT dengan fitrah yang suci dan akal yang cerdas serta kebebasan untuk memilih tingkah laku yang baik dan tepat. Tetapi bagaimanapun hebatnya manusia, pasti mempunyai keterbatasan diri, bahkan aliran yang paling rasional dalam Islam sendiri pun, sepeti mu’tazilah mengakui bahwa manusia mampu menjangkau dan memilih mana yang baik dan yang buruk, namun tidak mampu untuk mengetahui nilai baik dan buruk itu secara terinci. Akal hanya mampu menjangkau baik dan buruk tersebut secara garis besar.

Oleh karena itu, maka manusia memerlukan bantuan dan campur tangan pihak lain untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya serta mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup demi kelangsungan hidup serta dapat hidup dengan baik lebih. Dalam hal ini pendidikan merupakan bentuk campur tangan pihak lain yang mempunyai andil yang sangat besar dalam perkembangan manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan  dan pembinaan karakter seseorang. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Pendidikan merupakan wahana untuk internalisasi dan transformasi pengetahuan, budaya, keyakinan dan nilai dalam kehidupan manusia. Pendidikan dalam konteks ini bukan hanya proses belajar mengajar di bangku sekolah dan secara formal, melainkan melalui keseluruhan sistem yang holistik dalam relung kehidupan manusia. Sehingga pendidikan mampu mengubah setiap jengkal dimensi kehidupan seseorang (Andrias Harefa. 2002).
Lingkungan merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan tersebut. Lingkungan memegang peranan sangat penting, sebab pada dasarnya proses pendidikan berlangsung selalu terkait dengan lingkungan. Manusia, di mana pun baik secara langsung maupun tidak, bahkan sering kali tanpa disadarinya, untuk tetap dapat melangsungkan kehidupannya akan selalu bergantung pada lingkungan alam dan fisik tempatnya hidup. Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dan alamnya itu tidaklah semata-mata terwujud sebagai hubungan ketergantungan manusia terhadap lingkungannya, tetapi juga terwujud sebagai suatu hubungan di mana manusia mempengaruhi dan mengubah lingkungannya. Dengan kata lain, manusia juga turut menciptakan corak dan bentuk lingkungannya. Manusia, dari satu segi menjadi bagian dari lingkungan fisik dan alam tempatnya hidup tetapi dari segi yang lain lingkungan alam dan fisik tempatnya hidup adalah bagian dari dirinya. Oleh sebab itu proses pendidikan akan lebih efektif ketika kita memaksimalkan potensi lingkungan sebagai sumber dan media pendidikan.

No comments: