Manusia dengan akal fitrah yang dimilikinya, selalu melakukan
pemahaman dan penafsiran terhadap lingkungannya guna dapat mengambil tindakan
dan langkah yang dirasa tepat dan terbaik. Hal itu dilakukan dalam usaha
manusia beradaptasi dengan alam, dengan sesuatu tujuan agar dapat tetap menjaga
kelangsungan hidupnya dan memenuhi kebutuhannya, serta dapat hidup dengan lebih
baik.
Sejak lahir manusia telah dibekali oleh Allah SWT dengan fitrah
yang suci dan akal yang cerdas serta kebebasan untuk memilih tingkah laku yang
baik dan tepat. Tetapi bagaimanapun hebatnya manusia, pasti mempunyai
keterbatasan diri, bahkan aliran yang paling rasional dalam Islam sendiri pun,
sepeti mu’tazilah mengakui bahwa manusia mampu menjangkau dan memilih mana yang
baik dan yang buruk, namun tidak mampu untuk mengetahui nilai baik dan buruk
itu secara terinci. Akal hanya mampu menjangkau baik dan buruk tersebut secara
garis besar.
Oleh karena itu, maka manusia memerlukan bantuan dan campur tangan pihak lain untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya serta mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan hidup demi kelangsungan hidup serta dapat hidup dengan baik lebih. Dalam hal ini pendidikan merupakan bentuk campur tangan pihak lain yang mempunyai andil yang sangat besar dalam perkembangan manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan dan pembinaan karakter seseorang. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Pendidikan merupakan wahana untuk internalisasi dan transformasi
pengetahuan, budaya, keyakinan dan nilai dalam kehidupan manusia. Pendidikan
dalam konteks ini bukan hanya proses belajar mengajar di bangku sekolah dan secara
formal, melainkan melalui keseluruhan sistem yang holistik dalam relung
kehidupan manusia. Sehingga pendidikan mampu mengubah setiap jengkal dimensi
kehidupan seseorang (Andrias Harefa. 2002).
Lingkungan merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan
tersebut. Lingkungan memegang peranan sangat penting, sebab pada dasarnya
proses pendidikan berlangsung selalu terkait dengan lingkungan. Manusia, di
mana pun baik secara langsung maupun tidak, bahkan sering kali tanpa
disadarinya, untuk tetap dapat melangsungkan kehidupannya akan selalu
bergantung pada lingkungan alam dan fisik tempatnya hidup. Hubungan antara
manusia dengan lingkungan fisik dan alamnya itu tidaklah semata-mata terwujud
sebagai hubungan ketergantungan manusia terhadap lingkungannya, tetapi juga terwujud
sebagai suatu hubungan di mana manusia mempengaruhi dan mengubah lingkungannya.
Dengan kata lain, manusia juga turut menciptakan corak dan bentuk
lingkungannya. Manusia, dari satu segi menjadi bagian dari lingkungan fisik dan
alam tempatnya hidup tetapi dari segi yang lain lingkungan alam dan fisik
tempatnya hidup adalah bagian dari dirinya. Oleh sebab itu proses pendidikan
akan lebih efektif ketika kita memaksimalkan potensi lingkungan sebagai sumber
dan media pendidikan.
No comments:
Post a Comment