Ayat pertama dari al-Qur’an
memerintahkan kepada ummat manusia melalui Rasulullah untuk membaca. Iqra
sebuah perintah tekstual yang memiliki cakupan dan pengaruh yang sangat luas.
Perintah membaca dalam surat al-Alaq ini diulangi 2 kali. Pengulangan
tersebut sebagai penegasan terhadap arti pentingya membaca disamping itu untuk meningkatkan minat baca dengan motivasi bahwa orang
yang membaca akan mencapai derajat terpuji.
Membaca adalah kunci bagi kebutuhan hidup. Dia adalah konsep hidup itu sendiri. Maka, adalah terlalu mengecilkan fungsi “membaca” jika ia hanya diletakkan sebagai “hobi”. Seumpama kebutuhan hidup yang lain, adakah yang menyebut aktifitas makan dan minum sebagai hobi? Yang pasti, Malaikat tentu tidak sekadar menyampaikan sebuah hobi bukan?. Malaikat menyampaikan iqra justru sebelum menjelaskan inti missi soal kenabian, soal agama baru, termasuk soal jatidirinya sebagai Malaikat. Ini menunjukkan betapa penting makna iqra sebagai konsep hidup. Padahal Rasulullah itu ummy (buta huruf), dan ternyata, dalam ke-ummian-nya, Malaikat juga tidak memulai menyampaikan topik akhlaq misalnya, kompetensi utama yang dimiliki oleh Muhammad SAW kala itu.
Membaca
dalam ayat tersebut memiliki arti yang luas. Disamping perintah untuk membaca
ayat-ayat Qauliyah, membaca disitu juga dimaksudkan untuk mengamati
ayat-ayat kauniyah yakni alam dan segala isinya. Dengan membaca
tanda-tanda (Qur’an, alam dan manusia sendiri) diharapkan manusia dapat
mengenal dan menghayati eksistensi Tuhannya. Membaca merupakan sarana
pembelajaran manusia untuk dapat mendalami kualitas dirinya sehingga ia dapat
menjaga perannya sebagai khalifah di bumi. Anjuran membaca yang tertuang dalam
kata iqro’ bersifat edukatif. Yang mana pendidikan menjadi anjuran
utama dalam membentuk kesempurnaan diri. Adapun kalimat bis ismi
robbikal lazii kholak menuai makna
trasendensi yang menjadi penopang segala aktifitas makhluk.
Demikian
besar manfaat membaca yang dijanjikan Allah dalam ayat ke 3 surat al-Alaq ini ;
anugrah ilmu pengetahuan, wawasan, pemahaman, kearifan, kebijaksanaan dan
lain-lain yang merupakan ciri-ciri kemuliaan yang terpancar dari kemulaiaan
Allah “wa rabbukal akram”.
Dalam Surat al-Alaq 1-5 ini betapa Allah SWT. sangat apresiatif terhadap ilmu
pengetahuan. Dia memberi isyarat pentingnya manusia untuk belajar membaca dan
menulis dan menganalisa dari segala yang ada ini dengan diberi potensi akal
sebagai pisau pengasahnya. Dengan membaca dan menulis, manusia akan eksis
menjadi khalifah di bumi sebagaimana yang dijanjikan-Nya. Dengan diawali membaca, menulis dan selanjutnya mengetahui jagat
raya dan dibalik semuanya, kemudian manusia beriman, disinilah baru nampak
kedudukan manusia yang tinggi, sebagaimana Allah SWT. berfirman:
Dalam surat az-Zumar ayat
9 Allah menegaskan bahwa kedudukan orang yang berilmu tidak sama dengan orang
yang tidak berilmu. Firman Allah SWT:
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.(Q.S. Az-Zumar : 9)
Dalam suatu riwayat
Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى
يَرْجِعَ ( رواه الترمذي)
Artinya :
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka berarti dia berjuang di
jalan Allah sampai dia kembali (H.R.
At-Tirmizi)
Nabi Muhammad yang ummiy
dan hidup di tengah-tengah budaya jahiliyyah diseru oleh Tuhannya pertama
kali dengan membaca, menela’ah, meneliti serta memperhatikan seluruh
dimensi-dimensi kehidupan yang ada. Sehingga jelaslah bahwa al-Quran dan Islam dalam garis
yang lebih luas memperhatikan perihal membaca dalam konteks belajar,
guna pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban umat manusia
secara umumnya.
Secara eksplisit materi belajar
tergambar dalam Surat al-'Alaq ayat I dan 3 (membaca), ayat 4 (menulis), dan
ayat 2 (mengenal diri melalui proses penciptaan secara biologis).
1. Membaca. Membaca merupakan materi pertama yang disebutkan di dalam Surat
al-'Alaq. Meskipun surat itu tidak menegaskan urutan materi pendidikan, dengan
dicantumkannya 'membaca' pada urutan pertama tergambar di benak kita bahwa
materi tersebut harus pertama kali diberikan kepada peserta didik sebelum
mengajarkan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan perkembangan daya serap dan
jiwa mereka. Kondisi ini sesuai pula dengan penegasan Allah di dalam Surat an-Nahl
ayat 78 bahwa manusia dianugerahi tiga potensi, yaitu pendengaran, penglihatan,
dan perasaan (hati).
2. Menulis. Dalam ayat 4 surat al-Alaq kata yang digunakan, yakni qalam
adalah alat tetapi yang dimaksud adalah penggunaan alat tersebut, yakni
tulisan. Pengertian ini ditarik karena sulit digambarkan bagaimana pena
yang merupakan alat yang dapat digunakan sebagai pengajaran. Pemilihan kata
qalam, sebagai sebagai pengganti kata kitabah yang berarti tulisan di
samping untuk penyesuaian akhir kata ayat ini dengan akhir kata ayat sebelum
dan sesudahnya, juga untuk menggambarkan pentingnya peranan alat tulis, baik
yang sederhana maupun yang canggih. Dengan
kalam dan pena , Allah sudah menunjukkan suatu media komunikasi , sehingga
manusia dapat berhubungan satu sama lain melalui media tulisan. Tanpa kalam
tersebut tidak mungkin Nabi SAW dan para sahabatnya serta para pengikutnya
dapat menyebarluaskan ajaran al-Qur’an dan sunnah kepada orang lain. Hanya
melalui perantaraan kalam inilah ajaran islam dapat tersebar luas dengan cepat
dan dan meluas.
3. Diri manusia itu sendiri. Manusia perintahkan untuk mengenali dirinya
sendiri dari apa dia diciptakan, bagaimana proses penciptaan, untuk apa dia
diciptakan, dari mana manusia itu datang, kemana yang hendak dia tuju dan
sedang dimana dia sekarang. Hal ini tersirat dalam ayat kedua surat al-Alaq
4. Apa saja yang ada di alam. Apa saja yang dapat di jangkau oleh pemikiran
manusia di dalam kehidupannya merupakan materi belajar, sebab dalam surat al Alaq
Allah tidak memberikan batasan apa yang harus dibaca dan di pelajari manusia
melainkan Allah memerintahkan secara umum. Artinya manusia harus membaca
ciptaan Allah baik yang bersifat qauliyah ataupun yang bersifat qauniyah
No comments:
Post a Comment